Jakarta – Film biografi ‘Lafran’ telah menempuh perjalanan panjang melalui 18 kota dalam rangkaian Maraton Pertunjukan Khusus hingga 20 Juni 2024. Dengan dukungan 220 layar, film ini berhasil menarik perhatian sekitar 28.000 penonton. Beberapa acara premiere yang diselenggarakan tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap para kader dan simpatisan HMI, tetapi juga bertujuan untuk memenuhi antusiasme penonton umum di seluruh Indonesia. Akhirnya, film ini dirilis secara nasional pada 20 Juni 2024.
Film ini menawarkan semangat yang dihadirkan melalui kisah hidup Lafran Pane, seorang pahlawan nasional dan pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Produksi film ‘Lafran’ dimulai sejak tahun 2019 oleh Majelis Nasional (MN) KAHMI, Reborn Initiative, dan Radepa Studio. Meski sempat terhambat oleh pandemi, proses pasca-produksi akhirnya selesai pada 2024. Film ini menceritakan perjuangan Lafran Pane dalam mendirikan HMI di tengah perdebatan tentang keislaman dan nasionalisme pasca kemerdekaan Indonesia. Lafran memandang mahasiswa sebagai kelompok non-partisan yang independen dan mampu menjadi gerakan perjuangan bagi bangsa dan umat.
Lafran Pane merupakan adik dari sastrawan Sanusi Pane dan Armijn Pane, yang menjadi inspirasi bagi perjuangan Lafran sejak kecil. Setelah pindah ke Jakarta, Lafran melanjutkan pendidikannya di Yogyakarta, di mana ia membentuk pemikiran tentang organisasi mahasiswa yang independen dan perjuangan nilai-nilai keindonesiaan. HMI, yang didirikan pada 5 Februari 1947, kini menjadi salah satu organisasi kampus terbesar di Indonesia dan telah melahirkan banyak tokoh pemimpin bangsa.
“Kami ingin film biografi seperti ‘Lafran’ ini bisa menginspirasi anak-anak milenial saat ini,” kata Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Ketua Presidium MN KAHMI sekaligus produser film ‘Lafran’. Ucapan Lafran bahwa “saya lillahi ta’ala untuk Indonesia” menggambarkan semangat perjuangan tanpa pamrih, yang ingin disampaikan kepada penonton.
Ahmad Doli Kurnia optimis setelah melihat antusiasme penonton di 18 kota yang telah dikunjungi. Anggota KAHMI, HMI, dan simpatisan telah menyelenggarakan acara Pertunjukan Khusus secara maraton. “Pertunjukan Khusus” film ‘Lafran’ akan terus berlanjut meskipun film ini sudah rilis secara nasional, karena semangat perjuangan Lafran Pane layak menjadi teladan.
Arief Rosyid, Produser Eksekutif film ‘Lafran’, menargetkan minimal 150 ribu kader HMI dan simpatisan untuk menyaksikan film ini, baik sebelum maupun setelah dirilis resmi pada 20 Juni 2024. Menurutnya, film biografi seperti ‘Lafran’ harus ada untuk membuka ruang kesadaran, menginspirasi, dan memotivasi generasi muda masa kini.
Arief Rosyid, Produser Eksekutif film ‘Lafran’, menyatakan harapannya agar film ini bisa meraih penonton sebanyak mungkin, minimal 500 ribu hingga 1 juta penonton, dalam Press Conference Media Screening film ‘Lafran’ di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Kamis (20/06/2024).
Disutradarai oleh Faozan Rizal, film ini menampilkan aktor-aktor berbakat seperti Dimas Anggara (Lafran Pane), Lala Karmela (Dewi), Mathias Muchus (Sutan Pangurabaan), Tanta Ginting (John Carlos), Ariyo Wahab (Sanusi Pane), Farandika (Lafran muda), Ratna Riantiarno (Nenek Lafran), Nabil Lunggana (Lafran Kecil), Rangga Nattra (Syarief), dan Alfie Alfandi (Armijn Pane).
Film ‘Lafran’ diproduseri oleh Avesina Soebli dan Deden Ridwan serta Co-Produser Achmad Nasir Biasane, Agus Suhardi, dan Arismuda. Skenario ditulis oleh Oka Aurora dan Jujur Prananto. Sedangkan DR Ir Akbar Tandjung dan Dr Arief Rosyid Hasan bertindak sebagai Produser Eksekutif.
Tiga lagu menjadi original soundtrack film ‘Lafran’, yakni ‘Hingga Tiba Disana’ dengan vokal oleh Aqi Singgih, ‘Indonesia Pusaka’, dan ‘Hymne HMI’. Lokasi produksi film ini mencakup Sipirok (tanah kelahiran Lafran Pane), Padang Sidempuan, Yogyakarta, dan Jakarta, menjadikan film ini lebih autentik dan mendalam.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kisah perjuangan Lafran Pane yang penuh inspirasi. Film ‘Lafran’ akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 20 Juni 2024.