beritaenam.com, Tel Aviv – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dapat dipastikan kembali memimpin Israel. Kini dia berusaha membentuk koalisi pemerintahan sayap kanan, meskipun ada tantangan kuat dari aliansi tengah.
Hasil dari pemungutan suara pada Selasa 9 April menunjukkan Netanyahu memimpin dari para pesaingnya.
Meskipun ada tuduhan korupsi terhadap politikus berusia 69 tahun ini, tidak membuatnya tergoyahkan menjadi perdana menteri terlama yaitu selama lima periode.
Sekutu dekatnya Presiden Donald Trump, yang telah menegaskan kebijakan AS secara tajam mendukung Israel dan secara terbuka mendukung Netanyahu.
Trump mengatakan kemenangan petahana untuk mandat kelima memberi rencana perdamaian Gedung Putih yang telah lama ditunggu-tunggu sebagai ‘peluang yang lebih baik’.
Partai sayap kanan yang dipimpin Netanyahu, Likud, tampaknya akan mendapatkan jumlah kursi yang sama di parlemen dengan saingan utamanya, Blue and White Alliance. Oposisi ini dipimpin oleh mantan panglima militer Israel, Benny Gantz.
Tetapi hasilnya menunjukkan bahwa Likud bersama-sama dengan partai sayap kanan lainnya yang bersekutu dengan perdana menteri akan memiliki sekitar 65 kursi di parlemen yang memiliki 120 kursi.
Gantz mengakui kekalahan pada Rabu malam, dan hasil resmi akhir diharapkan akan diumumkan pada Jumat.
Seperti dilansir AFP, Kamis, 11 April 2019, kini Presiden Reuven Rivlin, harus meminta salah satu kandidat untuk membentuk pemerintahan, dengan sedikit pilihan selain memilih Netanyahu.
Negosiasi koalisi yang intensif dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Rivlin mengatakan dia akan memulai konsultasi dengan pimpina partai minggu depan sebelum membuat keputusan. Kantornya mengatakan, konsultasi akan disiarkan secara langsung untuk pertama kalinya.
Perlombaan ketat antara kedua partai utama telah menyebabkan ketidakpastian setelah pemilihan ditutup Selasa malam dan survei keluar dirilis. Baik Netanyahu dan Gantz mengklaim kemenangan setelah jajak pendapat awal keluar.
“Kami menghormati keputusan rakyat,” kata Gantz kepada wartawan, Rabu malam, mengakui ia gagal menggulingkan perdana menteri.
Mantan menteri keuangan Yair Lapid, yang ikut memimpin aliansi Biru dan Putih, bersumpah untuk “membuat pemerintahan Netanyahu dalam kesulitan“.