Beritaenam.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid menyayangkan energi umat yang dinilainya terbuang hanya untuk ikut Reuni Akbar 212. Menurut Zainut, tidak ada urgensi untuk melakukan hal itu, mengingat Reuni 212 sudah tidak selaras dengan gagasan kreatif di usai aksi bela Islam.
“Saya tidak melihat urgensi yang serius dari acara Reuni 212. Kalau hanya sekedar reuni dan silaturahmi betapa besar energi yang harus dikeluarkan oleh umat,” kata Zainut, dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/12).
“Dulu setelah euforia 212 banyak gagasan kreatif muncul untuk memberdayakan masyarakat melalui perekonomian, pertanyaan besar kita apakah hal itu semua sudah terwujud,” imbuh dia.
Zainut khawatir, kelompok massa dilabeli Reuni 212 ini ke depan bisa bergeser untuk kepentingan politik praktis dan memenuhi hasrat ambisi kekuasaan pasangan calon tertentu.
“Kalau hal itu terjadi maka tema utama dari Reuni 212 untuk persatuan dan kesatuan umat Islam itu kontraproduktif karena justru akan membuat umat semakin terpecah,” cemas dia.
Zainut mengimbau kepada para pemimpin umat Islam untuk semakin dewasa dalam mengambil kebijakan. Hal ini ditujukan agar umat tidak menjadi bingung dan terjebak pada sikap egoisme kelompok (ta’ashub) yang berlebihan.
“Kita dianjurkan mendahulukan mencegah kerusakan. Reuni 212 dan silaturahmi itu baik (maslahat), tetapi kerukunan, kedamaian dan persatuan umat dan bangsa itu lebih baik dan mulia,” kata Zainut.