Beritaenam.com — Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-47, Museum Bahari Jakarta menggelar pameran temporer bertajuk Art.The.Fact 3.0: The Monumental Ships – Shared Cultural Heritage, Sharing The Memories. Pameran ini berlangsung mulai 22 Agustus hingga 26 Oktober 2024, bertempat di Museum Bahari, Jakarta Utara.
Iwan Henry Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang peran kapal dalam sejarah sosio-ekonomi, penjelajahan, dan diplomasi. Selain itu, pameran ini juga memperkuat peran museum sebagai pilar penting dalam memajukan Jakarta menuju kota global.
“Pameran ini dilengkapi dengan berbagai kegiatan edukatif seperti lokakarya, seminar, nonton bareng, dan tur bersama edukator museum yang akan memberikan pengalaman mendalam bagi pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga peneliti,” ujar Iwan di Jakarta, Jumat (23/8).
Pengunjung akan disuguhkan pameran kapal monumental yang menggambarkan peran penting kapal dalam sejarah Indonesia. Tidak hanya itu, pameran ini juga menampilkan cerita, evolusi desain, serta fungsi kapal dari berbagai daerah di Indonesia. Beragam material budaya, seperti temuan kapal karam, motif kapal dalam kain, dan tampilan miniatur model kapal tradisional seperti Pinisi dari Sulawesi Selatan, Jung Jawa dari Pulau Jawa, hingga Perahu Gubang dari Kalimantan, turut dipamerkan.
Iwan menambahkan, pameran ini menampilkan keunggulan maritim Nusantara melalui replika kapal tradisional, artefak bersejarah, dan dokumentasi yang menggambarkan kejayaan bangsa Indonesia di dunia maritim. Pameran ini juga melibatkan negara-negara sahabat untuk ikut memamerkan kapal-kapal bersejarah mereka.
“Kapal-kapal ini bukan hanya alat transportasi, tetapi juga simbol kejayaan dan kedaulatan bangsa kita di lautan. Harapannya, pameran ini menjadi proyek percontohan bagi individu maupun institusi dalam menyelenggarakan kegiatan serupa dan dapat memperkuat kerja sama serta upaya diplomasi antarnegara di bidang kebudayaan,” lanjutnya.
Pameran ini terbuka untuk umum pada Selasa-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB, dan berlangsung di Hall Tanjung Priok dan Hall Sunda Kelapa, Museum Bahari, Jakarta Utara.
Dalam pelaksanaannya, Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta bekerja sama dengan berbagai mitra kolaborator, seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Museum Mulawarman Kalimantan Timur; Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) VIII wilayah Banten dan Jakarta; serta Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Sumatra Selatan. Selain itu, Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Sejarah TNI AL, Museum Maritim Rotterdam Belanda, dan berbagai kedutaan besar dari Irlandia, Argentina, Portugal, Meksiko, Chili, Pakistan, serta Korean Culture Center Indonesia dan Museum Maritim Nasional Korea Selatan juga turut berpartisipasi.
“Ini menjadi momen penting bagi kita semua untuk menggali, merayakan, dan melestarikan warisan budaya maritim, tidak hanya milik Indonesia tetapi juga negara-negara sahabat yang turut berpartisipasi. Pameran ini menjadi bukti bahwa warisan budaya maritim adalah milik umat manusia yang perlu dirawat dan dilestarikan bersama,” tutup Iwan.