Beritaenam.com – Berbagai dekorasi Natal untuk pertama kali mewarnai kota Damaskus, Suriah setelah negara itu jatuh ke dalam perang saudara sekitar tujuh tahun lalu.
“Persiapan Natal tahun ini lebih dari sempurna. Tidak ada lagi mortir, kata Hanna al-Saad, pemilik toko di distrik Qasaa, sperti dikutip dari Reuters, Minggu, 16 Desember 2018.
Lapangan Abbasiyeen yang kerap menjadi tempat jatuhnya mortir, didokerasi dengan lampu berkelap-kelip dan pohon-pohon Natal.
Bersamaan itu, sejumlah musisi lokal yang merupakan anggota pramuka mempersiapkan lagu-lagu Natal. Hal ini sudah bertahun-tahun tak terlihat di Damaskus.
“Kami sangat bahagia. Anak-anak kini dapat kembali lagi ke gereja tanpa rasa khawatir atas keselamatan mereka, dan orang tua mereka merasa lebih tentram,” kata Aline Droubi, seorang misi lokal.
Selama perang melanda Suriah, tembakan para pemberontak telah menewaskan sekitar 2 ribu orang di Damaskus.
Menurut penjelasan Abir Ismail, warga al-Qasaa, bersebelahan dengan kota Jobar yang dikuasai faksi bersenjata, tahun lalu warga belum berani berjalan keluar rumah.
“Kami tidak ada listrik dan tidak ada lampu-lampu atau dekorasi,” ujar perempuan ini seraya mengekrespikan kesukaannya pada dekorasi Natal di jalan-jalan dan rumah-rumah warga Damaskus.