Beritaenam.com — Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia menjadi momen bersejarah bagi 953 warga di tujuh desa di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Setelah bertahun-tahun hidup dalam kegelapan, kini mereka bisa menikmati listrik yang dihadirkan oleh PT PLN (Persero), membawa harapan baru dan semangat kemajuan.
Kepala Desa Sukabangun, Kasius, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat menceritakan perubahan signifikan yang terjadi di desanya. Selama bertahun-tahun, warga desa hanya bisa mengandalkan penerangan seadanya. Kini, dengan kehadiran listrik, desa tersebut bisa menikmati penerangan 24 jam penuh. “Saya sangat gembira dan bersyukur listrik sudah masuk di desa kami. Terima kasih PLN. Semoga dengan adanya listrik ini, desa kami menjadi maju dan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik lagi,” ujar Kasius penuh haru.
Bagi warga tujuh desa tersebut, kehadiran listrik bukan sekadar soal penerangan, tetapi juga simbol harapan baru. Listrik diyakini akan mendorong desa-desa ini untuk berkembang lebih cepat dan menghadirkan banyak perubahan positif. Sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan pemerintahan semuanya diproyeksikan akan mengalami peningkatan signifikan.
Di sektor pendidikan, anak-anak kini dapat belajar dengan nyaman pada malam hari. Di sektor ekonomi, warga desa lebih mudah memproduksi dan menjual barang serta jasa, sehingga diharapkan usaha kecil dapat tumbuh dan berkembang. Di bidang kesehatan, para tenaga medis kini memiliki fasilitas yang lebih baik untuk melayani masyarakat, tanpa harus terganggu oleh keterbatasan listrik.
Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, juga menyambut gembira pencapaian ini. “Setelah listrik masuk, saya yakin ekonomi akan berjalan dengan baik, pemerintahan berjalan dengan maksimal, kesehatan maupun pendidikan dapat dilayani. Dengan semangat perjuangan serta dukungan dari seluruh pihak, rintangan dapat diatasi dan dijawab dengan keberhasilan pada hari ini,” ungkap Darwis penuh optimisme.
Namun, perjalanan PLN dalam melistriki desa-desa pelosok di Bengkayang tidaklah mudah. Medan yang berat dan infrastruktur yang minim menjadi tantangan besar. Meski begitu, PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap berkomitmen menjalankan mandat pemerintah. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa melistriki seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terluar, adalah bentuk nyata dari pengejawantahan sila kelima Pancasila. “Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), kami berkomitmen mendukung pemerintah dalam mewujudkan pemerataan listrik di seluruh penjuru tanah air,” jelas Darmawan.
PLN berhasil membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 46,79 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 31,9 kms, serta 16 gardu distribusi dengan total kapasitas 1.120 kiloVolt Ampere (kVA). General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania, menceritakan bahwa di tengah perayaan kemerdekaan ini, PLN tetap berjuang untuk melistriki daerah-daerah terpencil meski dihadapkan pada berbagai tantangan berat.
Dengan upaya gigih PLN yang didukung oleh PMN, tujuh desa di Bengkayang kini menikmati terang benderang. Cahaya listrik yang hadir tidak hanya menerangi malam, tetapi juga membawa harapan baru dan mempertegas kehadiran negara hingga ke pelosok negeri, mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan oleh sila kelima Pancasila.