Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), secara resmi meluncurkan inisiatif digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event, sebagai langkah untuk mengatasi kompleksitas dalam mendapatkan izin yang telah menyebabkan keterlambatan penyelenggaraan acara-acara internasional seperti konser Taylor Swift.
Dalam acara peluncuran di Jakarta pada hari Senin, Jokowi menyoroti ketertinggalan Indonesia dalam proses perizinan event dibandingkan Singapura yang lebih cepat dan efisien dalam mendukung kegiatan hiburan internasional.
“Singapura baru-baru ini sukses menyelenggarakan konser Taylor Swift hanya dalam enam hari, sementara Indonesia membutuhkan proses yang lebih panjang,” ujar Jokowi.
Presiden juga mendorong agar para penyelenggara event untuk lebih proaktif dalam perencanaan dengan mengajukan izin jauh-jauh hari sebelumnya untuk memastikan kelancaran acara.
“Dengan perencanaan yang matang, saya yakin para penyelenggara dapat mempromosikan acara secara lebih luas. Proses perizinan yang lebih cepat juga akan memungkinkan mereka untuk menjual tiket dengan lebih efektif,” tambahnya.
Jokowi juga menekankan bahwa penyelenggaraan event, baik dalam skala nasional maupun internasional, memiliki dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi suatu negara. Contohnya adalah Qatar yang berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menyelenggarakan Piala Dunia 2022.
Acara peluncuran ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta beberapa menteri lainnya dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia dapat lebih kompetitif dalam industri hiburan global, mempercepat proses perizinan, dan meningkatkan kualitas acara yang diselenggarakan di dalam negeri.