beritaenam.com, Jakarta – Ketua Bidang Pemenangan PBB Sukmo Harsono mengomentari soal petani bawang di Brebes, Jawa Tengah, yang curhat ke Sandiaga Uno. Sukmo menilai kampanye cawapres nomor urut 02 itu terus diisi ‘drama berseri’.
“Belum habis ingatan kampanye cawapres 02 dihiasi melow drama wanita yang nangis-nangis minta foto. Ngaku ngefans ternyata caleg dari satu parpol yang jauh-jauh datang untuk buat drama, Disusul pria badan depan penuh lumpur belakang bersih. Terbaru ngaku petani bawang curhat harga bawang ternyata mantan anggota KPUD. Sungguh amat disayangkan kampanye tidak hanya diwarnai dengan berita-berita hoax yang tidak mendidik, tetapi juga di isi dengan ‘drama berseri’,” kata Sukmo kepada wartawan, Selasa (12/2/2019).
Sukmo menganggap, kisah yang dipertontonkan Sandiaga justru memperlihatkan kualitas paslon kubu 02. Menurutnya, rakyat semakin terbuka, melihat mana capres-cawapres yang bekerja untuk RI dan mana yang membuat drama sinetron.
“Saya rasa rakyat akan makin matang melihat mana capres yang berkerja sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh bekerja. Dan mana capres yang sungguh bekerja membuat drama sinetron,” terangnya, seperti dikutip dari detik.com
Sebelumnya, Sandiaga mengunggah interaksinya dengan seorang pria yang disebut sebagai petani bawang bernama Subkhan. Saat berdialog dengan Sandi, Subkhan mengeluhkan harga bawang rendah.
Di media sosial, sosok Subkhan banyak dibicarakan sebagai anggota komisioner. KPU RI sudah memberikan klarifikasi. Subkhan sudah tidak menjabat komisioner KPU Brebes.
“Setelah kami lakukan konfirmasi kepada KPU Jateng, beliau adalah mantan anggota KPU periode lalu. Jadi bukan anggota KPU periode ini,” kata anggota Komisioner KPU RI Ilham Saputra saat dimintai konfirmasi.
Subkhan sudah berbicara soal dirinya yang viral. Ia menegaskan bukan tim sukses capres-cawapres mana pun. Setelah lepas dari jabatannya sebagai komisioner KPU, Subkhan mengaku aktif memperjuangkan nasib petani bawang.
“Saya bukan tim sukses capres manapun. Saat ini saya adalah petani. Saya selalu hadir karena ingin memperjuangkan nasib petani bawang,” kata Subkhan.