Yogjakarta – Yayasan Jogja Disability Arts (JDA), yang fokus pada seni dan budaya untuk pelaku seni disabilitas, berkolaborasi dengan seniman asal Inggris untuk membuat mural di Kampung Dolanan, Pedukuhan Pandes, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (7/7/2024) dan bertajuk “Belajar Inklusivitas Dari Bermain.”
Jogja Disability Arts didukung oleh profesional dari berbagai disiplin ilmu serta praktisi dan pemerhati disabilitas. Yayasan ini memiliki visi untuk meningkatkan kualitas dan relevansi potensi disabilitas melalui kemitraan yang menguntungkan dan bermartabat. Salah satu upaya mereka adalah memperluas jaringan kerjasama dan meningkatkan kesadaran publik tentang disabilitas melalui seni rupa.
Koordinator JDA Yogyakarta, Butong, menyampaikan bahwa kolaborasi ini melibatkan diskusi budaya dan pembuatan mural yang menggambarkan budaya masing-masing negara pada dinding Kampung Dolanan. “Tujuan utamanya adalah menciptakan ruang inklusif bagi teman-teman disabilitas yang mungkin selama ini tidak terpikirkan bisa membuat mural dengan kondisi menggunakan kursi roda atau alat bantu lainnya,” ujarnya.
Untuk mendukung proses kreatif, beberapa metode digunakan, seperti melukis panel atau papan dari bawah yang kemudian dipasang di dinding setelah selesai. Kolaborasi ini juga melibatkan pertukaran visual budaya antara Inggris dan Yogyakarta. Seniman Yogyakarta, misalnya, membuat mural dengan motif batik khas Yogyakarta, sementara seniman Inggris menggambarkan motif budaya mereka sendiri.
“Contohnya, kita menggabungkan elemen bunga khas Inggris seperti mawar dengan bunga melati dari Indonesia, serta fauna khas seperti burung perkutut dari Indonesia dan burung khas Inggris,” tambah Butong.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa karya kolaborasi ini akan dipamerkan di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dalam waktu dekat, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan hasil seni lintas budaya kepada publik.
Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya seni rupa, tetapi juga memperdalam pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman budaya melalui seni. Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak inisiatif inklusif di masa mendatang.